Senin 12 May 2014 21:00 WIB

Pemudik Serbu Tiket Garuda

Rep: Edy Setyoko/ Red: Indira Rezkisari
Garuda Airlines
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Garuda Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Perayaan lebaran masih dua setengah bulan lagi. Namun, pengguna jasa moda transportasi udara musim Hari Raya Idul Fitri 1435 H, mulai menyerbu loket tiket pesawat Garuda Indonesia.

Tiket pesawat Garuda Jakarta-Solo PP di Bandara Internasional Adisumarmo, Solo, untuk keberangkatan maupun sebaliknya, musim libur lebaran sudah membukukan banyak permintaan tiket. Hampir setiap hari, permintaan tiket maskapai milik pemerintah tersebut sudah ramai diserbu pemesan tiket.

Sales and Marketing Manager Garuda Indonesia Branch Office Solo, Endy Latief, menyatakan, permintaan tiket telah mencapai 80 persen lebih dari kapasitas yang tersedia. ''Hampir setiap hari sudah mulai banyak pengantri tiket,'' katanya, Senin (12/5).

Menurut Endy, kebijakan manajemen maskapai membuka layanan pemesanan tiket sebelas bulan sebelum keberangkatan. Layanan ini membuat banyak kalangan melakukan reservasi lebih awal. Seperti terlihat pada jadwal keberangkatan 24 Juli hingga 27 Juli 2014, sudah mulai padat.

Sedang reservasi tiket penerbangan 2 Agustus dan 3 Agustus 2014, kata Endy, telah mencapai 90 persen. Khusus momentum perayaan lebaran, pihak maskapai memberlakukan tarif batas atas. Dan, tidak merilis harga promo.

''Arus mudik mulai 24, 25, 26 dan 27 Juli dari Jakarta ke Solo posisi sudah mencapai 80 persen. Sedang arus balik (Solo-Jakarta) 2 dan 3 Agustus mencapai 90 persen''.

Permintaan tiket pada tanggal tersebut, rata-rata datang dari karyawan kantor yang merencanakan jadwal perjalanan jauh hari sebelum keberangkatan. Dengan kata lain, agenda perjalanan mereka sudah terpola.

Momen hari besar sekarang, kata Endy, tren-nya memang sudah lebih baik. Pola pemesanan tiket sudah jauh lebih baik. Jadi sudah banyak orang yang melakukan perjalanan jauh, sudah terpola agenda perjalanannya.

Khusus momentum Lebaran, lonjakan penumpang pesawat diperkirakan bakal terjadi hingga H+5 Hari Raya, atau pada 3 Agustus 2014. Menyikapi hal ini, manajemen Garuda Indonesia mencoba mengoptimalkan lima jadwal penerbangan perhari rute Solo-Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement