Senin 12 May 2014 17:10 WIB

Pemudik Lebaran 2014 Diperkirakan Capai 27 Juta Orang

Pemudik sepeda motor
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pemudik sepeda motor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan memperkirakan lonjakan jumlah pemudik pada musim angkutan Lebaran 2014 mencapai 27.894.914 orang. Ini sebagaimana hasil survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub.

Kepala Badan Penelitian Pengembangan Kemenhub, Elly Andriani Sinaga, menyebutkan lonjakan tersebut meningkat rata-rata 6,99 persen dari 2013 sebanyak 25.599.014 pemudik.

"Survei ini dilakukan di 12 provinsi yang merupakan daerah aglomerasi yang paling banyak melakukan pergerakan mudik," kata Elly dalam pemaparan hasil survei "Potensi Permintaan Angkutan Lebaran 2014" di Jakarta pada Senin.

Dilihat dari sisi wilayah, kata dia, paling banyak peningkatan pemudik, yakni wilayah Jabodetabek sebesar 11,36 persen; kemudian Kendal, Demak, Ungaran, Semarang, Purwodadi (Kedung Sepur) 9,38 persen; dan Bandar Lampung sekitar 8,42 persen.

Berikutnya Yogyakarta, Sleman, dan Bantul (Yogmantul) 7,99 persen; Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar (Maminasata) 7,41 persen, dan wilayah lainnya.

Jika dilihat dari sisi prosentase jumlah pemudik terhadap jumlah penduduk 2014 dari 12 provinsi, yakni 72.912.975 orang, rata-rata pertumbuhan pemudik sebanyak 34 persen. "Jabodetabek masih menempati jumlah pemudik tertinggi 2014," katanya.

Elly menyebutkan bahwa Jabodetabek mencapai 13.418.659 pemudik, disusul Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbangkertosusila) sebanyak 4.226.328 pemudik; Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Selatan, dan Kota Cimahi (Bandung Raya) 3.434.661 pemudik; Balikpapan dan Samarinda 586.000 pemudik dan wilayah lainnya.

Sementara itu, tujuan pemudik paling banyak, yakni Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah 7.991.911 pemudik dan sebanyak 5.508.080 pemudik dari Jabodetabek.

Survei tersebut dilakukan di 12 provinsi, yakni Sumatera Utara, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimatan Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Bali.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara rumah tangga (household interview) dengan jumlah responden 15.000 kepala keluarga yang terdiri atas 12.000 responden pada tahun 2013 dan sebanyak 3.000 responden baru selama hampir satu bulan, 7--31 Maret 2014.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement