REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- PT Pelayanan Listrik Nasional (bright PLN) Batam berupaya mempercepat perawatan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjungkasam. Hal ini agar produksi listriknya kembali normal, sehingga pemadaman listrik bergilir tidak lagi terjadi.
"Dalam jangka pendek, kami berupaya keras, fokus melakukan percepatan perawatan PLTU Tanjung Kasam," kata Sekretaris Perusahaan bright PLN Batam Agus Subekti di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu.
Ia mengatakan pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk menghindari pemadaman listrik bergulir dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Pulau Batam.
Namun, menurut dia, selain upaya keras anak perusahaan PLN (Persero) itu, masyarakat bisa membantu meminimalkan pemadaman listrik dengan cara berhemat. Ia meminta masyarakat mengurangi penggunaan listrik hingga 100 watt per pelanggan per hari. Jika itu dilakukan, maka dapat mengurangi defisit pasokan secara signifikan.
"Kami berharap pelanggan dapat melakukan penghematan listrik minimal 100 watt per pelanggan yang akan signifikan mengurangi pemadaman terutama pada saat beban puncak jika ini dilakukan secara masal," kata dia.
Pemeliharaan PLTU Tanjungkasam menyebabkan produksi listrik bright PLN Batam berkurang hingga defisit 35 megawatt (MW) dari kebutuhan masyarakat saat beban puncak yang mencapai 320 MW.
"Kami berharap upaya penghematan listrik oleh konsumen direspon oleh masyarakat," kata dia.