Sabtu 10 May 2014 09:53 WIB

Gempa Tektonik Masih Terekam di Pos Pemantau Gunung Slamet

Gunung Slamet
Foto: sekilasindonesia
Gunung Slamet

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Gempa tektonik jauh masih terekam oleh peralatan yang terpasang di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, dalam beberapa hari terakhir, kata Ketua PPGA Slamet Sudrajat.

"Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan pada pukul 00.00-06.00 WIB, terekam adanya satu kali gempa tektonik jauh," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (10/5).

Kendati demikian, dia memperkirakan bahwa gempa tektonik tersebut tidak akan berdampak terhadap aktivitas Gunung Slamet yang saat ini berstatus "Siaga" karena pusat gempanya cukup jauh. Menurut dia, pusat gempa tersebut lebih jauh daripada gempa tektonik yang terjadi pada hari Kamis (8/5).

Gempa pada Kamis (8/5) kemarin terjadi pukul 12.48 WIB dan berkekuatan 4,9 skala Richter yang berpusat di 8,37 derajat lintang selatan dan 109,19 bujur timur atau 92 kilometer barat daya Kebumen dengan kedalaman 10 kilometer. "Yang Kamis (8/5) kemarin agak besar, gempa di pantai selatan, kalau gempa tektonik yang terekam tadi, itu lebih jauh lagi. Ini tidak berkaitan," kata Sudrajat.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa dalam pengamatan yang dilakukan pada pukul 00.00-06.00 WIB, pihaknya merekam 24 kali gempa letusan dan 39 kali gempa embusan. Sementara itu, dalam pengamatan secara visual, kata dia, teramat adanya asap putih tebal dengan ketinggian 200-300 meter serta 13 kali letusan asap kelabu tebal setinggi 150-800 meter dari puncak dan condong ke barat.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak karena Gunung Slamet masih berstatus Siaga. "Bagi para pendaki dimohon untuk bersabar hingga kondisi Gunung Slamet normal kembali," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan bahwa hingga Sabtu (10/5), Gunung Slamet masih berstatus siaga. "Gunung Slamet tetap siaga, masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak. Di luar radius tersebut, masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement