Jumat 09 May 2014 20:12 WIB

Dinas Terkait Diimbau Awasi Budidaya Tikus Putih

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Julkifli Marbun
Tikus membawa penyakit leptospirosis
Tikus membawa penyakit leptospirosis

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Dinas Peternakan dan Kesehataan Hewan Provinsi Jawa Tengah diimbau untuk menyikapi maraknya usaha budidaya tikus putih.

 

Mamalia pengerat yang dibudidayakan untuk pakan reptil dan hewan percobaan ini mulai dikeluhkan sejumlah warga Bandungan, Kabupaten Semarang.

 

“Kami khawatir usaha ini juga menjadi salah satu sumber penyebar penyakit di tengah- tengah warga,” ungkap Hartanto, warga Bandungan, Jumat (9/5).

 

Menurutnya, saat ini di wilayah Desa Jimbaran, Kecamatan Bandungan banyak warga yang membudidayakan tikus putih ini untuk diperdagangkan.

 

Sementara --yang diketahui masyarakat awam-- tikus juga menjadi salah satu penyebar penyakit leptospirosis atau yang lebih dikenal dengan penyakit kencing tikus.

 

Berbeda dengan ternak kambing atau ayam, ternak tikus ini berada di luar pantauan petugas yang berwenang, seperti Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.

 

Karena itu tak sedikit warga yang akhirnya mengkhawatirkan kemungkinan usaha ini menjadi sumber penyakit, jika tidak ikut diawasi.

 

“Sekarang ini penyakit yang penyebarannya dapat terjadi melalui binatang kan sudah banyak. Kami khawatir tikus ini menjadi salah satunya,” tegas Hartanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement