REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wabah penyakit Middle East Respiratory Syndrome (MERS) atau disebut juga flu Arab mulai menyebar ke Indonesia. MERS merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus korona MERS (MERS-Cov). Virus ini dapat menyebabkan kematian.
Meski termasuk dalam virus yang berbahaya, masih banyak masyarakat yang belum mengerti tentang wabah penyakit ini. Karenanya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mulai mensosialisasikan virus MERS pada petugas kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan, karena virus ini termasuk baru, maka masih banyak juga dokter maupun perawat yang belum tahu tentang MERS. Karenanya, dia mengaku sudah mengumpulkan semua jajaran di dinas kesehatan, mulai kepala suku dinas, direktur rumah sakit, dan kepala puskesmas untuk mensosialisasikan virus ini.
"Sudah kita sosialisasikan sejak 2-3 hari lalu. Kita hadirkan narasumber untuk beritahu bagaimana cara pencegahan dan antisipasi, serta pengobatan di kemudian hari," ujar Dien di Balai Kota, Jumat (9/5). Dia juga menambahkan, Dinas Kesehatan juga sudah menyebarkan selebaran atau leaflet tentang virus MERS di puskesmas-puskesmas.
Tak hanya kepada petugas kesehatan, lanjut Dien, sosialisasi virus MERS juga diberikan kepada seluruh biro perjalanan haji dan umrah. Sehingga, masyarakat Indonesia yang pergi beribadah ke Tanah Suci dapat melakukan pencegahan sendiri agar tak tertular virus tersebut.
"MERS virusnya banyak di unta muda. Jadi kemarin sudah kita sampaikan ke biro perjalanan ibadah haji agar jamaah jangan diajak wisata ke peternakan unta dan minum susu mentahnya," kata Dien.
Sejak September 2012 hingga saat ini, virus Mers telah menewaskan 112 orang. Di Indonesia, per 30 April lalu, sebanyak 27 orang dicurigai terjangkit MERS dan satu di antaranya meninggal dunia.