REPUBLIKA.CO.ID, SENEN -- Warga yang tidak kebagian tiket lebaran menjadi mangsa para calo yang berkeliaran di Stasiun Senen, Jakarta Pusat. Para calo menawarkan tiket subsidi dengan harga berkali-kali lipat lebih mahal.
"Saya ditawarkan oleh calo Rp 250 ribu untuk tiket tujuan Solo, padahal itu tiket subsidi yang harga aslinya Rp 50 ribu," kata Sudiyo, karyawan perusahaaqn swasta di Jakarta Selatan.
Setelah terjadi tawar menawar yang cukup alot sang calo hanya mau menurunkan harga menjadi Rp 200 ribu untuk satu tiket. Merasa harga tersebut kemahalan, Sudiyo pun urung membeli tiket tersebut.
"Alasannya si calo, untuk urus perubahan nama dia bayar Rp 170 ribu ke orang dalam," ujar Sudiyo.
Di Stasiun Senen, calo biasa berkeliaran di sekitar pelataran parkir. Bila melihat ada pengunjung yang "celingukan", para calo biasanya langsung menghampiri dan menanyakan tujuan datang ke stasiun.
Namun mereka tak pernah mau memberi tahu nama atau nomor telepona. "Kalau butuh tiket, datang saja kesini," demikian ujar Sudiyo menirukan calo yang ditemuinya di Stasiun Senen.
Dalam melakukan aksinya, para calo biasa dilengkapi dengan ponsel pintar alias smartphone untuk memesan tiket. Bahkan si calo sesumbar bisa menyediakan tiket berapapun yang dibutuhkan karena ia memiliki banyak stok tiket.
Hal ini berkebalikan dengan warga ibukota yang kesulitan mendapatkan tiket mudik lebaran baik secara online maupun offline.