Jumat 09 May 2014 17:18 WIB

Satu Lagi Warga Terduga MERS Dirawat di Sanglah

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Joko Sadewo
MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus).
Foto: Reuters
MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- RSUP Sanglah Denpasar kembali merawat seorang yang diduga terinfeksi virus MERS Cov.

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Sanglah Denpasar, dr Ken Wirasandhi menjelaskan, pasien berinisial AOk (26), diterima pada Kamis (9/5). Dari semua gejala klinis, jelas Ken, keluhan yang dialami AOk, mirip dengan gejala AS, yang sebelumnya juga diduga terserang Mers-Cov.

Suhu tubuh AOk juga tinggi, disertai batuk-batuk dan sesak nafas. "Kami juga mencurigai MERS, karena yang bersangkutan baru pulang dari melaksanakan umroh, yakni daerah yang memang terpapar MERS. Jadi pasien menjadi fokus perhatian," kata Ken, pada wartawan, Jumat (9/5).

Sementara itu, Kasubag Humas RSUP Sanglah, dr Kadek Nariyanta mengatakan, pasien yang tinggal di kota Denpasar itu, ditempatkan di ruang isolasi, yakni ruang Nusa Indah RSUP Denpasar dan kini sedang dalam pengawasan. "Pasien ditempatkan di ruang isolasi, untuk menghindari terjadinya penularan. Petugas medis yang merawatnya juga sudah memiliki alat pelindung diri sesuai standar yang ada," kata Nariyanta.

Menurut Ken, sampai saat ini kondisi AOk masih stabil dan dia telah diperiksa sesuai standar pemeriksaan pasien terduga MERS. Sama seperti pasien sebelumnya sebut Ken, AOk juga menjalani pemeriksaan laboratorium. "Tapi mengenai apa penyakit pasti yang dideritanya, kami menunggu pengumuman dari Litbankes Kemenkes. "Jadi kami juga masih menunggu informasinya," kata Ken.

Mengenai riwayat penyakit yang dideritanya, dijelaskan Ken, bahwa AOk mengaku sudah mengalami gejala batu-batuk, panas dan sesak nafas, sejak sebelum berangkat umroh. Mendengar penjelasan itu kata Ken, maka kemungkinan pasien terjangkit semakin besar karena kondisi fisik lagi tidak stabil. "Kalau kondisi fisik kita stabil dan staminanya bagus, penyakit susah mendekat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement