Jumat 09 May 2014 12:30 WIB

Bebas Polio, Menkes Kampanyekan Imunisasi

Rep: c63/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi (tengah berbaju biru)
Foto: ANTARA FOTO
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi (tengah berbaju biru)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Setelah Indonesia dinyatakan bebas polio oleh badan kesehatan dunia pada 2014 ini, kementerian Kesehatan Republik Indonesia terus menggalakkan progam imunisasi dalam rangka pekan imunisasi dunia yang jatuh setiap tanggal 23-30 April tersebut.

Kementerian kesehatan bertekad untuk berupaya terus meningkatkan program imunisasi untuk anak-anak di seluruh Indonesia. Hal itu yang disampaikan Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron dalam Seminar Nasional Pekan Imunisasi Dunia dengan tema 'Imunisasi untuk Masa Depan yang lebih sehat' di Kementerian Kesehatan RI, Jumat (9/5).

Ali Ghufron yang mewakili Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi yang berhalangan hadir, mengatakan Indonesia akan terus meningkatkan program imunisasi di seluruh pelosok negeri. Menurutnya program imunisasi sangat berperan dalam mencegah berbagai penyakit termasuk juga virus polio.

"Imunisasi telah terbukti mencegah paling tidak ada delapan penyakit termasuk juga TBC dan tetanus," ujar Ali.

Ali menambahkan imunisasi telah membantu Indonesia bebas polio yang sudah diperangi sejak tahun 1988. Untuk itu Ali meminta untuk terus semua pihak mendukung program imunisasi terus berlanjut. Menurutnya, dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia pada April kemarin, kementerian telah melakukan berbagai kegiatan pelayanan imunisasi selama sepekan di seluruh pelosok negeri.

Tahun 2014 ini merupakan tahun kedua Indonesia menyelenggarakan pekan imunisasi dunia. Sedangkan seminar nasional pekan imunisasi dunia itu merupakan puncak dari kegiatan pekan imunisasi dunia di Indonesia tahun 2014.

Ali juga menyebut imunisasi saat ini yang memakai vaksin Pentavalent yang merupakan produk buatan dalam negeri yakni Biofarma. Vaksin Pentavalent itu menurut Ali memiliki kelebihan meminimalkan suntikan pada bayi. Itu merupakan prestasi baik yang dihasilkan oleh anak bangsa yang harus ditularkan kepada anak lainnya di seluruh Indonesia.

"Biofarma ini sudah mengeksport hampir lebih dari 108 negara, ini harus ditularkan juga," ujar Ali.

Dalam kesempatan itu Kementerian kesehatan juga memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak pendukung program imunisasi selama ini. Ada 10 tokoh yang berasal dari berbagai bidang diantanya ada kader PKK Masyarakat Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Majelis Ulama Indonesia, serta bidang lainnya.

Seminar pekan imunisasi tersebut terselenggara atas kerja sama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, badan produksi Vaksin yakni Biofarma dan bidang pendukung lainnya seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement