REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menilai suhu udara panas yang melanda akhir-akhir ini daerah itu belum dikategorikan ekstrem.
Taufik Rahman, prakirawan BMKG Kabupaten Nunukan yang dikonfirmasi, Kamis (8/5) mengakui suhu udara di daerah itu memang cukup panas sejak beberapa pekan terakhir yang dirasakan hingga malam hari.
Ia menyebutkan, pengamatan BMKG setempat suhu udara pada siang hari masih kisaran 34 derajat celcius atau masih kategori normal sedangkan pada malam hari sekitar 28 derajat celcius.
Suhu udara panas yang dialami masyarakat di daerah itu, terjadi karena pemanasan bumi yang tinggi yang menyebabkan penguapan akibat hujan yang jarang turun, kata dia kepada wartawan.
"Sebenarnya suhu udara di Kabupaten Nunukan saat ini masih kategori normal yakni 34 derajat celcius. Masalah suhu panas yang dialami saat ini disebabkan terjadinya pemansan bumi yang tinggi akibat hujan jarang turun," ujar Taufik Rahman.
Ia beralasan, salah satu dampak daripada suhu udara panas yang ekstrim adalah terjadinya kebakaran hutan. Taufik Rahman menambahkan, faktor yang menyebabkan terjadinya suhu udara panas saat ini dibagian utara Pulau Kalimantan adalah terjadinya pergeseran posisi matahari dari ekuator menuju lintang selatan.
BMKG Kabupaten Nunukan mengamati kondisi suhu udara seperti sekarang terasa sangat menyengat diperkirakan akan terjadi hingga bulan depan (Juni).
Meskipun Kabupaten Nunukan tidak memiliki musim seperti daerah lainnya di Indonesia, tetapi saat ini sedang memasuki bulan kering atau kemarau kecil hingga awal September 2014.