REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH– Virus MERS yang berasal dari Timur Tengah kini semakin merebak. Dalam perkembangan terbarunya, Arab Saudi telah mengidentifikasi 18 kasus baru virus MERS, sehingga, total kasus infeksi MERS sejauh ini menjadi 449 kasus.
Dilansir dari Reuters, delapan kasus baru ditemukan di Jeddah, lima di Riyadh, dan satu di Najran. Tiga kasus baru juga ditemukan di Madinah dan satu di Mekkah, dua kota yang selalu dikunjungi oleh jamaah Umrah dan Haji dari seluruh dunia. Separoh dari mereka dinyatakan telah melakukan kontak dengan orang-orang yang telah didiagnosa terkena MERS.
Pada Rabu, jumlah korban tewas pun bertambah sebanyak empat orang. Sehingga jumlah total kematian akibat virus MERS di Arab Saudi mencapai 121 jiwa. Menurut Kementerian Kesehatan, virus korona ini telah diidentifikasi dua tahun yang lalu.
Kasus MERS di Arab Saudi ini semakin merebak dalam beberapa pekan terakhir. Jumlah penderita yang terinfeksi pun langsung meningkat dua kali lipat pada April dan melonjak hingga 21 persen pada Mei. WHO mengatakan mewabahnya penyakit ini di rumah sakit dikarenakan oleh adanya pelanggaran dalam pencegahan dan pengendalian infeksi ini.
Namun, lanjutnya, masih belum ditemukan bukti adanya perubahan kemampuan virus untuk menyebar. Para ilmuwan di seluruh dunia pun telah menyelidiki hewan yang menyebarkan virus ini sejak kasus ini pertama kali muncul pada manusia dan dikonfirmasi kebenarannya pada September 2012 lalu.
Pada manusia, MERS menyebabkan penderitanya mengalami gejala batuk, demam, dan pneumonia. Sejauh ini, kasus MERS dilaporkan di Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Yordania, Uni Emirat Arab, Malaysia, Oman, Tunisia, Prancis, Jerman, Spanyol, Italia, dan Inggris.