Kamis 08 May 2014 06:50 WIB

Empat Bocah di Sragen Meninggal Akibat DBD

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Didi Purwadi
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.
Foto: dinsos.jakarta.go.id
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Pergeseran musim berdampak terhadap penyebaran wabah DBD (Demam Berdarah Dengu) di Kabupaten Sragen. Hingga awal Mei ini saja, tercatat empat bocah meninggal akibat serangan gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Staf Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten (PPP DKK) Kabupaten Sragen, Tri Raharno, mewakili Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Kabid PPPL), Retno Dwi Kawurjan, Rabu (6/5), mengatakan empat korban jiwa tersebut tersebar di empat kecamatan di Sragen, yakni Masaran, Sragen, Mondokan dan Sumbelawang.

Menurut Tri Raharno, jumlah meninggal dunia akibat DBD tersebut diperkirakan meningkat bila dibandingan tahun 2013. Setahun lalu, tercatat enam orang yang meningal dunia. Mereka tersebar di Kecamatan Sragen, Masaran, Tanon Sukodono dan Sumberlawang.

Jumlah kasus DBD sendiri, kata Tri, juga meningkat. Pada 2013 terdapat 389 kasus dengan korban meninggal enam orang. Sedang pada 2014 hingga bulan Maret ini sudah ada 101 kasus DBD dengan korban meninggal dunia empat orang.

''Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar berpengaruh cukup besar terhadap menyebar wabah DBD ini,'' kata Tri.

''Selain itu, keterlambatan untuk segera membawa penderita DBD untuk berobat ke rumah sakit juga dinilai sangat kurang,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement