Rabu 07 May 2014 16:54 WIB

Pasien Terduga MERS Pekanbaru Diperbolehkan Pulang

Alat pemindai virus MERS.
Foto: AP
Alat pemindai virus MERS.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satu dari tiga pasien terduga terjangkit "Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV)" di Kota Pekanbaru, Riau, diperbolehkan pulang ke rumah karena diagnosa dokter manyatakan kondisinya sudah membaik.

"Meski potensi MERS-CoV masih ada, namun sudah bisa pulang mengingat ruang isolasi tidak nyaman bagi pasien dan hasil pemeriksaan terkini sudah normal, tidak ada demam lagi, malah bisa main futsal didalam ruangan," kata dr. Azizman Saad, dokter spesialis paru yang menangani pasien terduga MERS-Cov, di Pekanbaru, Rabu.

Ia menjelaskan, satu terduga berinisial AT dinyatakan sudah bisa pulang pada Kamis (8/5) setelah dua hari dirawat khusus di ruang isolasi RS Awal Bros, Pekanbaru. Pasien berusia 42 tahun itu sebelumnya menderita gejala panas tinggi dan sesak nafas setelah pulang Umroh pada 3 Mei lalu, dan sempat dirawat di RS Eka Hospital sebelum dirujuk ke RS Awal Bros.

Meski begitu, Azizman mengatakan pasien akan tetap diobservasi dengan ketat meski sudah keluar dari rumah sakit karena hasil sampel Swap (lendir) dan darah belum dikeuarkan oleh Laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta.

"Pasien masih diobservasi ketat sambil menunggu hasil pemeriksaan sampelnya," kata Azizman.

Sedangkan, dua pasien terduga MERS-CoV lainnya kini masih dirawat di ruang isolasi RSUD Arifin Achmad Pekanbaru sejak Selasa lalu (6/5), yakni pasien berinisial Z (65) dan MS (48).

Menurut Azizman, pasien Z didiagnosa memiliki penyakit paru yang kronis dan tingkat leukosit tinggi. Pasien tersebut juga mengalami gejala sesak dan demam setelah pulang Umroh tanggal 1 Mei lalu. Ia mengatakan, kondisi keduanya kini mulai membaik namun belum diperbolehkan pulang.

"Hasil pemeriksaan sampel dari Kemenkes Jakarta paling tidak butuh seminggu untuk hasilnya baru bisa diketahui," kata Azizman.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin meminta masyarakat tidak perlu panik dengan adanya tiga terduga MERS-CoV di Pekanbaru. Menurut dia, pengisolasian terhadap pasien merupakan prosedur preventif yang wajib.

"Ini bentuk kehati-hatian agar kita tidak terlambat dalam penanganan kasus ini," ujarnya.

Zainal Arifin menambahkan, pemerintah daerah juga memperketat pemeriksaan kesehatan bagi warga yang baru pulang dari Timur Tengah, khususnya jamaah Umroh. Ia mengatakan semua pintu masuk di Bandara dan pelabuhan akan diberlakukan pemeriksaan pemindaian suhu badan (termoscanner) mulai 7 April 2014.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement