REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA BESAR -- Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia akan membuka rute baru dengan tujuan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, untuk mengatasi kondisi mobilitas udara yang tidak lancar di wilayah tersebut.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Dr H Zulkieflimansyah MSc ketika dikonfirmasi di Sumbawa Besar, Rabu (7/5), membenarkan adanya kabar Garuda akan membuka rute penerbangan ke Sumbawa.
Lebih lanjut pria yang akrab dipanggil Zul ini menyatakan bahwa sebelumnya, pihaknya telah bertemu Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan meminta agar dapat diupayakan Garuda membuka rute ke Sumbawa.
Permintaan itu disampaikan karena geliat penerbangan di Bandara Sultan Kaharuddin tidak lancar sejak Merpati Airlines "angkat kaki". Mendengar hal itu, menurut Zul, Menteri BUMN sempat kaget karena pernah berkunjung ke Sumbawa dan mendapati kondisi penerbangan lancar.
"Saat itu juga Menteri BUMN menghubungi Dirut Garuda agar memberikan prioritas terhadap persoalan penerbangan di Sumbawa. Dirut Garuda sudah menyanggupinya, tetapi belum diketahui secara pasti kapan akan terealisasi," kata politisi PKS yang melenggang ke gedung Senayan melalui Dapil Banten ini.
Dia mengatakan, Garuda harus juga menghitung "cost" yang harus dikeluarkan jika membuka rute baru. Tentu dihitung dari sisi ekonomi, agar tidak merugikan perusahaan. "Jangan sampai ada maskapai, tetapi penumpangnya minim. Ini yang harus dipikirkan," ujarnya.
Menurut dia, kebutuhan penerbangan di dunia bisnis saat ini sangat vital dalam rangka membangun daerah. Tanpa mobilitas yang baik, sangat mustahil pembangunan berjalan dengan baik.
Kondisi penerbangan yang tidak lancar di Sumbawa, ucap Zul, dampaknya sangat terasa. Untuk mendatangkan investor dan pejabat pusat ke Sumbawa, mobilitas menjadi persoalan, karena ketikdapastian penerbangan pejabat negara enggan menginap terlalu lama di Sumbawa.
Kebutuhan penerbangan yang mendesak ini seharusnya disadari pemerintah daerah untuk dapat berperan aktif dalam mendatangkan maskapai. "Saya salut dengan Bupati dan Walikota Bima, yang sangat gencar melakukan lobi-lobi. Saya kira hambatan kita di sini karena kurang lobi," katanya.