REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Palang Merah Indonesia (PMI) mengejar target persediaan 4,5 juta kantong darah melalui berbagai program dan kerja sama untuk menghimpun penderma darah (donor).
"Target sebesar 4,5 juta kantong darah per tahun yang diperoleh dari para donor baru berhasil mengumpulkan 3,5 juta kantong darah," kata Ketua Umum Blood4Nation Ferdian Kelana di Kampus ITB, Bandung, Selasa (6/5).
Ferdian Kelana mengatakan bahwa persediaan darah masih kurang sehingga PMI bekerja sama dengan pihak-pihak lain untuk memenuhi target itu.
Menurut Ferdi, darah yang telah didonasikan para donor pada kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 6--7 Mei ini akan langsung diserahkan ke PMI.
Kegiatan donor darah yang dilakukan serentak di enam kota itu diharapkan mampu menambah persediaan darah PMI."Kantong-kantong darah akan langsung masuk ke PMI dan semoga bisa menambah persediaan," kata Ferdi.
Sementara itu, Kepala Sumber Daya Informasi Kedutaan Besar AS Myra Michele Brown yang hadir pada acara itu mengatakan bahwa kekurangan persediaan darah tidak hanya dialami Indonesia, tetapi juga AS.
"Di AS dibutuhkan 16 juta kantong darah dalam setahun. Namun, hanya bisa dipenuhi sebesar 9,6 juta kantong yang berasal dari 'red cross'," kata Myra.
Myra menilai di Indonesia tingkat kesadaran masyarakat dalam mendonasikan darah sudah cukup tinggi. Hal ini dilihat dari besarnya minat masyarakat dalam mengikuti kegiatan-kegiatan donor darah. Bila dibandingkan dengan AS, menurutnya Indonesia memiliki tingkat kesadaran yang sama baiknya.
"Tradisi donor darah telah lama dilakukan di AS dan semoga semakin berkembang ke arah positif," katanya.
Myra menjelaskan bahwa kegiatan donor darah dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan. Ia berharap kegiatan itu mampu memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.