REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta pemerintah untuk serius menangani wabah Middle East Respiratory Syndrome (MERS) Corona Virus (Co-V) yang diduga telah menyebar di Indonesia.
Ketua Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Anwar Abbas mengharapkan agar pemerintah terutama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mempelajari virus MERS Co-V secara serius.
"Pemerintah pun harus segera menentukan langkah-langkah yang akan diambil. Jadi, MERS Co-V dapat dicegah penyebarannya," kata Anwar saat dihubungi Republika, Selasa (6/5).
Sehingga, MERS Co-V tidak membahayakan jiwa para jamaah yang sedang dan akan melaksanakan ibadah haji dan umrah. MUI, lanjut Anwar, tentu sangat menantikan hasil kajian pemerintah agar tahu langkah-langkah antisipasi apa yang akan dilakukan.
Jika MERS Co-V sangat berbahaya dan belum dapat ditangkal dengan obat-obatan atau cara-cara tertentu, kata Anwar, sebaiknya pemerintah mengimbau bahkan menghentikan sementara pemberian izin kepada para jamaah untuk bepergian umrah.
Anwar mengatakan hal ini perlu dilakukan negara untuk melindungi para jama'ah dari serangan MERS Co-V. Pasalnya, tugas utama negara adalah melindungi rakyatnya, terutama melindungi jiwa mereka dari hal-hal yang akan membahayakannya.