REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Tiket kereta api untuk angkutan Lebaran 2014 di wilayah Daerah Operasi (Daop) IX Jember terjual sekitar 40 persen. Pelayanan tiket untuk keperluan mudik dan arus balik Lebaran baru dibuka sepekan lalu.
"Setiap harinya ada sekitar 300 hingga 400 tiket yang terjual, baik melalui pemesanan secara 'online' maupun penumpang membeli tiket di Stasiun Jember," kata Manajer Humas PT Kereta Api Daop IX Jember Sugeng Turnianto, Selasa (6/5).
Menurut dia, sebanyak 40 persen tiket kereta yang sudah dipesan penumpang antara lain tiket kereta kelas ekonomi jarak jauh seperti KA Logawa jurusan Jember-Purwokerto dan KA Sritanjung jurusan Banyuwangi-Lempuyangan Yogyakarta, sedangkan kelas bisnis dan eksekutif yakni KA Mutiara Timur jurusan Banyuwangi-Surabaya.
"Sebagian besar tiket yang sudah terjual untuk keberangkatan arus mudik pada H-3 dan H-2 Lebaran 2014, namun ada juga yang sudah memesan untuk arus balik sekaligus," tuturnya.
Kendati demikian, lanjut dia, pemesanan tiket kereta untuk angkutan Lebaran di Daop IX Jember masih relatif sedikit dibandingkan wilayah Daop VIII dengan tujuan Surabaya-Jakarta atau sebaliknya yang sudah terjual habis, meski Hari Raya Idul Fitri masih lama.
"Dari 40 persen tiket kereta Lebaran yang terjual, sebanyak 16 persen di antaranya dipesan warga Jember dan hal tersebut membuktikan bahwa mobilisasi masyarakat di sini untuk menggunakan jasa kereta api cukup banyak," paparnya.
Ia menjelaskan pihaknya menyiapkan sebanyak 5.000 tiket per hari untuk angkutan Lebaran 2014 baik untuk penumpang kelas ekonomi jarak jauh, bisnis maupun kelas eksekutif, sehingga masyarakat bisa memanfaatkan pelayanan tersebut.
"Saya imbau masyarakat yang hendak memesan tiket untuk memastikan nama di tiket sesuai dengan identitas asli seperti KTP, SIM dan paspor karena petugas akan melakukan pengecekan pada saat angkutan arus mudik dan balik Lebaran 2014," katanya.
Sugeng berharap kemudahan pelayanan tiket Lebaran tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pengguna jasa kereta api, sehingga dapat mengantisipasi adanya penumpukan penumpang di loket selama angkutan Lebaran.