Selasa 06 May 2014 16:45 WIB

Bupati Sleman Dikritik Telantarkan Fasilitas Umum

Rep: Nuraini/ Red: Julkifli Marbun
Fasilitas umum (Republika/Aditya)
Fasilitas umum (Republika/Aditya)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sejumlah mantan bupati Sleman mengkritik pemerintahan di bawah Bupati Sleman, Sri Purnomo telah menelantarkan berbagai fasilitas umum. Mereka menilai hasil pembangunan dari pemerintahan sebelumnya tidak dirawat.

Bupati Sri Purnomo dan pejabat Pemkab Sleman mengunjungi para mantan bupati dan wakil bupati pada Selasa (6/5). Kegiatan tersebut merupakan agenda dalam rangkaian peringatan hari jadi ke-98 Kabupaten Sleman. Bupati mengunjungi mantan wakil bupati Zaelani yang memimpin pada periode 2000-2005, mantan Bupati Samirin (1985-1990), Mantan Bupati Arifin Ilyas (1990-2000), dan Ibnu Subiyanto (2000-2010). Di rumah Arifin Ilyas, rombongan bupati sekaligus menemui Ibnu Subiyanto.

Saat menemui Sri Purnomo, kritik disampaikan Ibnu yang mempertanyakan keberlanjutan berbagai program pada masa kepemimpinannya. Dia mengungkapkan pihaknya membangun jalan dan taman di kawasan selokan Mataram pada 2004 dengan konsep taman di jalan (garden street). Proyek dengan nilai Rp10 miliar tersebut, kondisinya saat ini dinilai tidak terawat. "Banyak rumput ilalang, saya bingung mengapa tidak dirawat," ujarnya dalam bahasa Jawa.

Proyek fasilitas umum lain yang mendapat sorotan dari Ibnu adalah Stadion Maguwoharjo. Menurutnya, pembangunan masa lalu tersebut merupakan investasi dengan dana besar. Karena itu, dia meminta pengembangan stadion tidak bergantung pada pihak swasta.

Ibnu mengungkapkan stadion berkapasitas 40 ribu penonton tersebut bukan hanya sebagai sarana latihan. Stadion modern dinilai sudah layak untuk pertandingan sekelas Indonesia Super League (ISL). Pembangunan stadion pun dinilai masih perlu dikembangkan lagi khususnya lapangan di bagian utara yang bisa menjadi tempat latihan PSS Sleman.

Pembangunan Stadion Maguwoharjo juga diingatkan Ibnu agar tidak menyalahi konsep awal. Dia mengungkapkan ada kabar mengenai rencana pembangunan sarana bermain air di utara stadion. Jika sarana tersebut dibangun, maka pembangunan stadion dinilai menyalahi konsep awal.

Sementara itu, Arifin Ilyas hanya meminta pejabat Sleman sekarang harus menjaga dan menjalankan kebijakan otonomi daerah. Dia mengaku masih memantau perkembangan pembangunan di Sleman dari rumah. "Kalau keadaan semakin parah, pasti kami beri masukan," ujarnya.

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengaku mengapresiasi kritikan dari para pendahulunya. Meski tinggal satu tahun menjabat, dia mengaku akan sungguh-sungguh menjalankan pemerintahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement