REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan antara calon presiden (capres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) dengan mantan Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafi'i Ma'arif menimbulkan berbagai spekulasi politik.
Namun, Koordinator Bidang (Korbid) Publik Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah, Nadjamuddin Ramly, menegaskan, pertemuan itu bukanlah isyarat dukungan Muhammadiyah secara organisatoris terhadap Jokowi.
"Pertemuan Jokowi dengan Buya Syafi'i Maarif itu seperti pertemuan antara anak dengan orang tuanya untuk meminta nasihat," tutur Nadjamuddin saat dihubungi Republika, Ahad (4/5) malam.
Sebagai figur capres, ujar Nadjamuddin, Jokowi pastilah minta nasihat ke Buya Syafi'i, karena Buya Syafi'i adalah salah seorang tokoh bangsa/negarawan yang bersih dan kredibel saat ini.
Jadi, pungkas Nadjamuddin, pertemuan Itu hanyalah silaturahim biasa antara Jokowi dengan Buya Syafi'i.