Senin 05 May 2014 00:27 WIB

Dor! Balapan Liar Pun Buyar

Aparat keamanan mengamankan dua pelaku (tengah) balapan liar (ilustrasi).
Foto: Antara/Rahmad
Aparat keamanan mengamankan dua pelaku (tengah) balapan liar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG – Tembakan ke udara bubarkan balapan liar di Kota Bandarlampung, yang kerap diadakan pada hari Ahad pukul 01.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.

Delapan tembakan ke udara harus dilepaskan untuk membubarkan ratusan remaja yang sedang menggelar balapan di Jl Antasari dan Jl Sultan Agung.

Razia yang digelar sejak Sabtu (3/4) pada pukul 22.00 WIB tidak membuat para penggila balapan liar itu berhenti menyalurkan hobinya, meskipun sejumlah rekannya telah diamankan.

Razia awal di Jl Antasari, Kota Bandarlampung yang kerap dijadikan arena balapan liar sempat sepi hingga tengah malam setelah dibubarkan. Akan tetapi semakin malam mereka kembali datang, dan makin ramai hingga akhirnya petugas mengeluarkan tembakan ke udara.

Pada pukul 03.00 WIB, arena balapan pindah di Jl Sultan Agung, PKOR Way Halim. Ratusan remaja memacu kencang motornya ruas jalan yang sengaja ditutup oleh mereka.

Namun, itu semua terhenti setelah petugas kepolisian dari Polsek Sukarame dan Polresta Bandarlampung datang. Tanpa takut, para remaja yang menggunakan motor modifikasi menerobos barikade polisi. Puluhan motor tanpa surat pun, akhirnya berhasil dihentikan.

Kapolsek Sukarame Kompol Hendriansyah mengatakan, razia akan rutin digelar setiap pekan untuk menghentikan aksi balapan liar yang kerap dilakukan oleh remaja Provinsi Lampung.

"Aksi mereka sudah sangat meresahkan masyarakat, puluhan motor sudah kami hentikan. Karena sebagian dari mereka merupakan anak di bawah umur, orang tua harus dihadirkan," kata Hendriansyah.

Selain meresahkan warga, aksi balapan liar ini kerap memakan korban jiwa sebab dilakukan di jalan yang padat kendaraan.

Hendriansyah meminta kepada orang tua untuk melakukan pengawasan ekstra terhadap anaknya agar tidak melakukan sesuatu yang berdampak negatif, seperti balap liar yang merugikan diri sendiri dan masyarakat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement