Sabtu 03 May 2014 19:27 WIB

Prasasti Majapahit Hilang, Masyarakat Minta Investigasi

Rep: Angga Indrawan/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pemaparan ke media terkait hilangnya empat koleksi artefak emas peninggalan Majapahit dan Mataram kuno di Museum Nasional, Jakarta..
Foto: Antara
Pemaparan ke media terkait hilangnya empat koleksi artefak emas peninggalan Majapahit dan Mataram kuno di Museum Nasional, Jakarta..

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Masyarakat Peduli Peninggalan Majapahit (MPPM) Timur bersama elemen masyarakat lainnya di Lumajang, Jawa Timur mengaku khawatir dengan hilangnya prasati bersejarah di wilayahnya.

Lima Prasati Pasrujambe yang merupakan peninggalan kerajaan Majapahit Timur di Lumajang hilang.Bersamaan dengan itu, MPPM Timur berencana menuntut pemerintah untuk membentuk tim investigasi atas hilangnya prasasti bersejarah tersebut.

Saat ini prasasti Pasrujambe yang merupakan prasasti monumental dari lereng Gunung Semeru keberadaannya tidak diketahui. Menurut data dari MPPM Timur, ada 5 prasasti Pasrujambe yang dulu disimpan di Dinas P dan K kabupaten Lumajang, saat ini raib.

Tuntutan pembentukan tim investigasi dilakukan usai digelarnya diskusi kebudayaan dengan tema "Arti Penting, Manfaat dan Pelestarian Prasasti Pasrujambe".

Diskusi yang diadakan pada Sabtu (3/5) di Waung kembang, Lumajang itu dihadiri oleh masyarakat Lumajang dari berbagai elemen. Mulai mahasiswa, siswa-siswa SMA/SMK di Lumajang, masyarakat umum, serta komunitas di Lumajang yang juga dihadiri Perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang.

"Kami dari unsur pemuda Lumajang meminta Pemkab Lumajang untuk membentuk tim investigasi yang menyelidiki keberadaan Prasasti Pasrujambe." Papar David, pemuda dari komunitas Cak Madjang.

Ketua tim advokasi MPPM Timur, Lutfia Amerta mengaku prasasti Pasrujambe merupakan peninggalan yang mampu mengungkap bagaimana sejarah berdirinya tanah Lumajang. "Harus segera ditindak," ujarnya tegas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement