REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Political Institute PolcoMM Institute, Heri Budianto, mengatakan pertemuan Capres PDIP Joko Widodo dengan Jusuf Kalla di Bandara Halim, Jakarta, menyiratkan duet ini semakin menguat.
"Ini pesan politik dapat dimaknai bahwa keduanya akan berpasangan dalam pilpres mendatang," kata Heri Budianto di Jakarta, Sabtu.
Menurut Dosen Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana tersebut, hal itu bukan tanpa alasan. Sebab bila dicermati dari realitas politik selama dua hari ini, di mana Jokowi menyambangi markas Partai Nasdem dan kemudian sinyal yang diberikan petinggi PDIP dan Nasdem bahwa cawapres bagi Jokowi sudah ada satu nama, itu kuat mengarah pada sosok JK.
Apalagi diperkuat oleh bergabungnya PKB dalam koalisi PDIP, makin menguatkan posisi JK sebagai cawapres. Sebab, PKB termasuk partai yang mencalonkan JK sebagai capres.
"Saya kira ketika PKB merapat ke PDIP itu dapat juga dibaca bahwa duet ini semakin kuat," ujar dia.
Memang ada Mahfud MD, namun pada akhirnya PKB akan realistis menerima karena yang akan menentukan cawapres Jokowi adalah Megawati.
Selain dari itu, berdasarkan survei akseptabilitas yang dilakukan PolcoMM Institute 3 April, memang publik menilai JK paling pantas berpasangan dengan Jokowi. "Karena, keduanya akan saling mengisi di pemerintahan," ujar dia.