REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Palu, Arsid Nurdin melarang siswa peserta Ujian Nasional (UN) SMP/MTs dan SMP-LB membawa telepon selular (hand phone - hp) ke dalam ruangan kelas.
"Pengawas harus memeriksa peserta jangan sampai ada yang membawa HP ke dalam ruangan tempat pelaksanaan UN," katanya di Palu, Sabtu.
Ia mengatakan, kebijakan itu semata-mata agar tidak mengganggu konsentrasi siswa saat mengikuti ujian.
Selain itu, langkah tersebut sekaligus guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk kebocoran soal.
Dia juga mengingatkan para siswa untuk tidak terjebak dengan isu-isu soal bocor atau kunci jawaban yang sengaja dibuat oknum-oknum tertentu dan diperjualbelikan guna meraih keuntungan.
"Saya minta jangan percaya. Lebih baik kosentrasi penuh untuk mengerjakan soal-soal yang diujikan," pinta Arsid yang juga ketua subrayon 2.
Khusus peserta UN subrayon 2 Palu sebanyak 277 siswa.
Arsid juga mengatakan naskah UN sudah tiba di subrayon 2 sejak Jumat (2/5) dengan dijaga ketat petugas dari Polres Palu dan juga panitia penyelenggara UN di tingkat kota.
UN akan berlangsung secara serentak pada 5-8 Mei 2014.
Ia berharap semua siswa yang akan ikut UN untuk tidak terlambat datang ke sekolah pada hari pertama yang akan mengujikan mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Pemkot Palu menargetkan tingkat kelulusan UN tahun ajaran 2013/2014 mencapai 100 persen.