Jumat 02 May 2014 22:34 WIB

Pemerintah Tawarkan Kerjasama Penanganan MERS-CoV

Menkes Nafsiah Mboi
Foto: Antara
Menkes Nafsiah Mboi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan pemerintah Indonesia akan menawarkan kerjasama penanganan penyakit Midde East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) dengan negara Arab Saudi dan negara-negara lain yang memiliki kasus tersebut.

"Kita sudah berbicara dengan Kementerian Luar Negeri bahwa kita akan tawarkan bantuan kerja sama, karena Indonesia sudah pernah mengalami flu burung dan kita bisa mengendalikannya," kata Menkes di Jakarta, Jumat (2/5).

Penyakit yang disebabkan virus korona itu memiliki gejala-gejala yang mirip dengan flu burung antara lain demam tinggi, batuk dan flu serta sesak napas.

Sedangkan kerjasama yang ditawarkan disebut Menkes berupa bantuan teknis bagaimana mengendalikan penularan penyakit itu secara lebih intensif mengingat Indonesia punya pengalaman dalam menekan penularan flu burung.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat terutama bagi para calon jamaah umroh ke Arab Saudi mengenai kewaspadaan untuk MERS-CoV.

"Semua sudah diberikan peringatan, jamaah yang akan umroh, 'travel agent', semua sudah dikumpulkan untuk diberikan peringatan," ujar Menkes.

Menkes juga mengatakan semua KKP juga telah dilengkapi oleh peralatan pemindai panas tubuh sehingga dapat digunakan untuk memeriksa penumpang yang baru datang dari luar negeri terutama dari negara-negara Arab dimana virus korona tengah mewabah.

"Kalau ada gejala seringan apapun, segera memeriksakan diri. Makin cepat dipantau makin mudah untuk memastikan (apakah tertular virus korona). Dan sebutkan juga (ke petugas kesehatan) kalau anda baru datang dari Arab," kata Menkes.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 10 kasus baru di Arab Saudi dalam jangka waktu 24 jam pada tanggal 30 April 2014 dari kota Mekkah, Jeddah dan Madinah.

Seorang WNI di Mekkah juga tewas oleh MERS-CoV minggu lalu namun Menkes mengatakan belum ada kasus ditemukan di Indonesia baik dari jamaah umroh maupun WNI lain yang berkunjung ke negara-negara Arab.

"Alhamdulillah untuk Indonesia selama ini yang umroh belum ada (yang tertular MERS-CoV). Ada yang kembali dengan gejala-gejala tapi ternyata negatif," kata Menkes.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement