Jumat 02 May 2014 14:33 WIB

Gunung Slamet Waspada, Baturraden Tetap Ramai

Proyek Panas Bumi Baturraden
Foto: ISTIMEWA
Proyek Panas Bumi Baturraden

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG-- Lokawisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tetap ramai dikunjungi wisatawan meskipun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Siaga (level III) terhadap Gunung Slamet.

Dari pantauan Antara di Lokawisata Baturraden, Jumat, ratusan wisatawan dari berbagai daerah tampak mendatangi objek wisata alam di kaki Gunung Slamet itu. Bahkan, mereka tampak menikmati keindahan dan kesegaran alam yang disuguhkan oleh Lokawisata Baturraden.

Salah seorang guru Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Aris mengatakan bahwa pihaknya sempat khawatir terhadap kondisi Lokawisata Baturraden.

"Saat lihat di televisi, kami sempat berkata 'gawat nih, kita bisa enggak pulang'. Tapi setelah lihat buktinya di tempat wisata, kami berkeliling, ternyata aman-aman saja dan aktivitas masyarakat tetap berjalan seperti biasa," kata dia saat mendampingi rombongan siswa SMAN 1 Cabangbungin yang berjumlah 152 orang dan didampingi 25 guru.

Bahkan, dia mengaku sempat diberitahu oleh petugas hotel jika warga sekitar Baturraden sudah siap-siap untuk dievakuasi. Selain itu, kata dia, pihaknya diminta untuk tidak membunyikan sirine pada alat pengeras suara agar tidak dikira sebagai tanda bahaya oleh masyarakat.

"Namun ternyata kondisi aman-aman saja dan masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa," tegasnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Subbagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Lokawisata Baturraden, Kuswantono mengakui bahwa kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden mengalami penurunan sejak status Gunung Slamet dinaikkan dari Normal menjadi Waspada pada tanggal 10 Maret 2014.

Berdasarkan pantauan, kata dia, jumlah kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden selama bulan Maret hanya mencapai 17 ribuan orang atau turun sekitar 32 persen dari periode yang sama di tahun 2013 yang mencapai 25 ribuan orang.

Sementara selama bulan April, lanjut dia, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 18 ribuan orang atau turun sekitar 36 persen dari periode yang sama di tahun 2013 yang mencapai 28 ribuan orang. "Dengan status Gunung Slamet ditingkatkan menjadi Siaga sejak Rabu (30/4), kami khawatir kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden akan semakin mengalami penurunan. Padahal, objek wisata ini jauh dari puncak Gunung Slamet karena berjarak sekitar 11 kilometer," katanya.

Selain itu, kata dia, Lokawisata Baturraden belum pernah terjangkau hujan abu dari Gunung Slamet. Dia mengakui bahwa sejumlah rombongan wisatawan batal berkunjung ke Lokawisata Baturraden akibat peningkatan aktivitas Gunung Slamet.

"Rombongan wisatawan yang batal datang di antaranya dari Salatiga sekitar 600 orang dan Yogyakarta sekitar 150 orang. Padahal, mereka sudah survei dan 'booking', namun ternyata tidak jadi datang," katanya.

Lebih lanjut, Kuswantono mengatakan bahwa Lokawisata Baturraden saat ini telah membentuk petugas piket siaga yang bertugas setiap malam dengan jumlah enam orang per regu. Menurut dia, piket tersebut bertugas memantau perkembangan yang terjadi atas peningkatan status Gunung Slamet.

"Yang jelas, hingga saat ini, kami belum diperintahkan untuk menutup sementara Lokawisata Baturraden karena masih aman," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement