REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah anak yang tidak melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Sukabumi masih banyak. Pasalnya, setiap tahun diperkirakan masih ada belasan ribu anak sekolah dasar (SD) yang tidak melanjutkan ke SMP.
''Setiap tahunnya masih banyak lulusan SD yang tidak melanjutkan pendidikan,'' ujar Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Iwan Ridwan, kepada Republika Online, Jumat (2/5).
Padahal, seharusnya mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Terlebih, kata Iwan, program Wajar Dikdas (wajib Belajar Pendidikan Dasar-red) merupakan komitmen bersama untuk terwujudnya rakyat Indonesia yang mendapatkan akses layanan pendidikan minimal sembilan tahun.
Intinya, seluruh rakyat berhak dan sekaligus wajib untuk mendapatkan akses pendidikan mulai dari jenjang SD sampai dengan SMP.
Masih banyaknya pelajar SD yang tidak melanjutkan pendidikan, lanjut Iwan, dapat dilihat dari capaian angka partisipasi kasar (APK). Dari data Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi, APK tingkat SMP/MTs 2013/2014 sebesar 88,99 %.
Besaran APK ini sebenarnya naik dibandingkan dengan delapan tahun lalu atau periode 2005/2006 sebesar 75,72 persen.
Dari APK terakhir ini dapat dipastikan sebanyak 11,01 persen pelajar SD tidak melanjutkan pendidikan ke SMP. Bila dilihat dari segi jumlah diperkirakan ada belasan ribu pelajar SD tidak masuk SMP.