REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengumpulkan kepala sekolah SMP se-kota ini menjelang pelaksanaan ujian nasional yang akan berlangsung pada 5-8 Mei 2014.
"Kami meminta kepada seluruh kepala sekolah yang hadir untuk tidak memaksakan anak didiknya memperoleh nilai bagus dengan jalan tidak benar," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di hadapan para kepala SMP di Graha Sawunggaling, Surabaya, Kamis.
Menurut dia, kasus kebocoran kunci jawaban pada Ujian Nasional (UN) tingkat SMA di Surabaya beberapa waktu lalu perlu diantisipasi agar tidak terjadi pada UN SMP.
Ia mengatakan jika hal-hal yang tidak benar itu dibiasakan sejak sekarang, maka dampaknya mereka pasti tidak mau bekerja keras melainkan tergantung dengan orang lain. Apalagi, sebentar lagi mereka harus dihadapkan dengan AFTA 2015.
''Pekerja asing akan banyak di Indonesia," katanya. "Kalau kita salah menyiapkan anak didik kita, pasti mereka akan kalah bersaing dengan SDM asing."