REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Aktivitas kegempaan Gunung Merapi di perbatasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah hingga Kamis siang masih terus berlangsung.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang, Pakem, Sleman, Yulianto mengatakan aktivitas kegempaan terpantau sejak dinihari. "Bahkan, hingga kini sudah terpantau dua kali terjadi gempa tektonik," katanya.
Dari Pos Pengamatan Kaliurang tersebut, visual Gunung Merapi terlihat cerah namun tertutup awan melayang. Asap putih terlihat keluar dari mulut Gunung Merapi mengarah ke barat.
"Sedangkan selama 24 jam kemarin (Rabu 30/4), terjadi gempa guguran sebanyak dua kali, gempa 'low frequency' 38 kali, dan gempa tektonik delapan kali," katanya.
BPPTKG Yogyakarta menaikkan status Gunung Merapi dari status Normal ke Waspada yang berlaku 29 April 2014 pukul 23.50 wib.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Subandriyo, mengatakan kenaikan status Gunung Merapi dari Normal ke Waspada berdasarkan hasil evaluasi data pemantauan aktivitas Gunung Merapi 29 April 2014 yang meliputi Kegempaan dari 20 hingga 29 April 2014.
Peningkatan signifikan terjadi pada gempa LF sebagai indikasi meningkatnya fluida gas Vulkanik yang berpotensi menimbulkan letusan.
"Di samping itu, tubuh Gunung Merapi yang dipantau secara instrumental baik dengan menggunakan EDM, tiltmeter , maupun GPS tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Juga visual dari pos-pos pengamatan dilaporkan terdengar suara dentuman berulangkali hingga radius 8 km," katanya.