Kamis 01 May 2014 10:19 WIB

Daripada Demo, Jokowi Sarankan Buruh Beli Ambulans

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Muhammad Hafil
  Ribuan buruh berunjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional atau yang biasa disebut 'May Day' di jalan MH. Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5).   (Republika/Yasin Habibi)
Ribuan buruh berunjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional atau yang biasa disebut 'May Day' di jalan MH. Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Buruh Internasional selalu diperingati dengan aksi unjuk rasa besar-besaran di Jakarta. Kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Monas, dan Istana Negara selalu menjadi sasaran ribuan buruh yang berdemo. 

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai, Hari Buruh Internasional tak harus selalu diperingati dengan demo besar-besaran. Sebab, kata dia, untuk menggelar demo membutuhkan biaya yang besar. Daripada uangnya habis begitu saja, Jokowi menyarankan agar buruh patungan membeli ambulans untuk sesama mereka. 

"Ya ini hanya saran saja, daripada demo lebih baik beli ambulan untuk buruh," ujar Jokowi usai menerima perwakilan buruh perempuan di rumah dinasnya, Kamis (1/5).

Meski demikian, dia juga tidak melarang apabila buruh ingin tetap berdemo. Sebab, Jokowi mengatakan, menggelar aksi demo juga merupakan hak konstitusi setiap warga negara.

Seperti diketahui, hari ini bertepatan dengan Hari Buruh Internasional. Tak kurang dari 100 ribu buruh akan turun ke jalan untuk menggelar demo di kota-kota besar di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement