REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono menegaskan partainya ingin penyamaan program dengan mitranya dalam koalisi.
"(Kami ingin) penyamaan program namun itu nanti, karena saat ini terkait cukup presidential treshold atau tidak dan bagaimana menang dalam Pemilu Presiden," kata Agung Laksono saat ditemui usai pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan elektabilitas partai masih menjadi fokus pembicaraan dalam menentukan mitra koalisi karena saat ini tidak ada partai yang memenuhi presidential treshold 20 persen. Karena itu menurut dia, masing-masing partai termasuk Golkar terpaksa bermitra dengan parpol lain.
"Namun apakah formatnya kerja sama atau koalisi. Apakah ha sampai Pilpres atau di pemerintahan, kan itu tergantung kesepakatan," ujarnya.
Menurut dia, saat ini pembicaraan Golkar dengan partai lain masih di sekitar permukaan yaitu terkait dengan pemenangan Pilpres dan lolos angka PT. Karena menurut Agung, masalah platform masing-masing partai tidak terlalu dipermasalahkan karena semua parpol menerima pandangan politik kebangsaan.
"Untuk platform politik tidak masalah karena menerima empat konsensus dasar yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.
Versi hitung cepat Pemilu Legislatif 2014, Partai Golkar diprediksi menempati posisi kedua dengan perolehan suara sekitar 15 persen. Dalam perkembangannya, Golkar melakukan komunikasi politik dengan berbagai partai dan elemen masyarakat.
Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie menerima kunjungan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra di kediamannya di Jakarta, pada Selasa (29/4). Dalam kesempatan itu ARB menegaskan dirinya tidak akan mundur sebagai bakal calon presiden dari Golkar.