Rabu 30 Apr 2014 06:37 WIB

Jatim Dinilai Mampu Eliminasi Malaria

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Hazliansyah
(Illustrasi) Nyamuk Anophles, penular Malaria
(Illustrasi) Nyamuk Anophles, penular Malaria

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Kesehatan RI menghadiahi Sertifikasi Eliminasi Malaria ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Apresiasi itu diberikan karena Jatim dinilai mampu menghentikan penularan Malaria di 34 kabupaten/kota.

Kepala Dinkes Jatim, Harsono mengatakan, setiap daerah harus bebas penularan malaria. Artinya, tidak boleh ada penularan yang sifatnya indegenous. Sebab, baru dikatakan tereliminasi malaria bila tidak ditemukan lagi kasus selama tiga tahun berturut-turut

“Masih ada 4 kabupaten kota yang belum berhasil antara lain Madiun, Pacitan, Trenggalek dan Banyuwangi,” kata Harsono di Surabaya, kemarin.

Ke depan, pihaknya akan fokus membenahi empat daerah tersebut agar bisa terbebas dari penyebaran penyakit Malaria. Tahun lalu, jumlah kasus malaria di Jatim sebanyak 1.070 orang dan angka ini turun dari tahun sebelumnya sebanyak 1.320 orang. 

Dari 1.070 penderita kasus malaria di Jatim, Trenggalek menduduki peringkat yang tertinggi mencapai 155 orang, Kabupaten Malang sebanyak 134 orang dan Banyuwangi sebanyak 130 orang. 

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinkes Jatim, Ansarul Fahrudda menambahkan, untuk menekan penularan malaria Dinkes akan menyiapkan beberapa langkah. Yaitu memperkuat survelensi malaria, memperkuat laboratorium malaria, pengendalian vektor dan faktor risiko malaria, pembenahan logistik malaria, penyiapan regulasi untuk sertifikasi dan penguatan jejaring. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement