Rabu 30 Apr 2014 04:15 WIB

Dolly Akan Dijadikan Kawasan Hiburan Keluarga

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Hazliansyah
Situasi di lokalisasi Dolly, Surabaya.
Foto: Republika
Situasi di lokalisasi Dolly, Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengusulkan lahan eks lokalisasi Dolly dibangun fasilitas umum seperti tempat ibadah atau sarana bermain keluarga. Ide tersebut muncul setelah adanya kepastian penutupan tempat tersebut pada 19 Juni mendatang.

Dia mengatakan, langkah tersebut diambil agar area itu tidak kembali digunakan perbuatan negatif. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya terkait penutupan lokalisasi tersebesar se-Asia Tenggara tersebut.

“Harus dimanfaatkan untuk fasilitas umum seperti masjid besar dan taman atau apapun itu, asalkan sangat berguna bagi masyarakat,” kata Soekarwo kepada wartawan, Selasa (29/4).

Meski ada usulan itu, ia tetap menyerahkan teknis penggunaan lahan ke pemkot Surabaya selaku pihak yang berwenang mengelolanya. Menurutnya, telah ada ada persiapan seperti pembekalan keterampilan penghuni wisma.

Pemprov menyatakan siap untuk memfasilitasi apa yang diminta Pemkot Surabaya. Termasuk dana atau pelatihan para wanita tuna susila (WTS), dan kemudahan dalam pembelian wisma milik mucikari. 

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menambahkan, telah menyiapkan rencana rekondisi pascapenutupan lokalisasi. Bahkan ia tidak memaksa mucikari dan WTS yang tidak ingin pulang. Mereka bisa tetap berada di Dolly, dengan syarat tidak menjalankan praktik prostitusi

“Mereka juga akan dibuatkan usaha baru untuk mendapatkan akses ke dunia yang baru,” ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement