Selasa 29 Apr 2014 20:32 WIB

Layanan Commuterline Masih Buruk

Rep: C76/ Red: Julkifli Marbun
  Kereta Api Listrik (KRL) melintas diantara bangunan kumuh di bantaran rel Kereta Api kawasan Senen, Jakarta Pusat, Senin (24/3).  (foto: Raisan Al Farisi)
Kereta Api Listrik (KRL) melintas diantara bangunan kumuh di bantaran rel Kereta Api kawasan Senen, Jakarta Pusat, Senin (24/3). (foto: Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Commuterline masih menuai permasalahan seputar pelayanan dan jadwal keberangkatan yang kerap telat. Para penumpang pun mendesak PT Kereta Api untuk segera mengatasi masalah klasik yang terulang terus-menerus ini.

Bambang (38 tahun), penumpang commuterline Jakarta-Bogor, mengatakan pelayanan commuterline masih jauh dari bagus. "Di dalam gerbong gerah dan kereta datangnya sering telat,” kata dia, Selasa (29/4).

Penumpang yang menumpuk pada setiap gerbong, kata Bambang, menyebabkan penyejuk udara tidak bisa berfungsi maksimal. Yang terjadi, udara di dalam gerbong malah berubah menjadi pengap.

Keluhan senada disampaikan Hartati (51 tahun). Dari hari ke hari, kata Hartati, persoalan kereta yang sering telat dan pelayanan yang buruk tidak juga bisa diatasi.

Kondisi di dalam gerbong pada jam-jam sibuk, jelas dia, menjadi sangat tidak manusiawi. Padahal, konsumen juga mengalami kelelahan luar biasa sepulang kerja atau kuliah.

Ketidaknyamanan penumpang commuterline terjadi setelah kereta ekonomi yang melayani rute Jabodetabek dihapus. Penghapusan itu tidak disertai dengan penyediaan gerbong tambahan maupun jadwal kereta yang lebih banyak.

Pada awal-awal penghapusan kereta ekonomi, kerap terjadi kasus penumpang pingsan akibat berdesak-desakan di gerbong. Namun, belakangan kondisinya mulai membaik meski secara umum pelayanan commuterline masih buruk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement