REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kepolisian Daerah Metro Jaya terus melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku pecelehan seksual terhadap anak di Jakarta International School (JIS).
Satu korban sudah melapor dan korban lain masih belum melapor ke piha kepolisian. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto mengatakan, ada korban lain namun mereka mengaku sudah lupa.
Di sisi lain, para pelaku menjelaskan peristiwa menangkap 'mangsanya' di JIS. Berawal ketika mereka mengetahui, anak TK sedang istirahat atau sedang ijin keluar kelas untuk buang air.
Para pelaku itu bekerja di 12 toilet yang berada di JIS secara bergantian. Kemudian mereka memegang salah satu anak dan menghubungi lewat telepon teman-temannya. ''Ini ada anak, mau dikerjain apa enggak,'' tiru Rikwanto, Selasa (29/4).
Jika mereka mau maka mereka akan berkumpul. Kemudian mereka akan masuk ke dalam toilet. Dua orang melakukan pelecehan, yang lainnya menjaga pintu, dan menjaga situasi serta kondisi.
Rikwanto melenjutkan, jika berhasil maka selanjutnya akan melakukan hal itu lagi. Mereka menganggap tidak ada masalah akan perbuatan itu. ''Ada juga setelah ditelanjangi kemudian akan dikerjain, tapi bel berbunyi sehingga dipakaikan lagi celananya termasuk AF yang memakaikannya. sehingga tidak jadi,'' kata dia.