REPUBLIKA.CO.ID, SABANG -- Wakil Ketua MPR RI Ahmad Farhan Hamid mengatakan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara besar tidak cukup hanya melakukan pembangunan fisik tapi juga perlu terus membangun nasionalisme bangsa Indonesia.
"Untuk membangun nasionalisme bangsa Indonesia memerlukan waktu lama dan biaya yang tidak kecil," kata Farhan Hamid ketika menyampaikan presentasi di Sabang, Aceh, Selasa.
Delegasi Pimpinan MPR RI melakukan kunjungan ke wilayah perbatasan Indonesia di Aceh, pada 28-30 April 2014.
Menurut Farhan, kalau pemerintah Indonesia sudah membuat jargon "NKRI (negara kesatuan Republik Indonesia) Harga Mati" maka hendaknya diimbangi dengan pembangunan nasionalisme bangsa Indonesia.
Untuk membangun nasionalisme bangsa Indonesia tersebut, kata dia, antara lain dengan mengubah paradigma bangsa yakni menjadi wilayah perbatasan sebagai beranda depan wilayah Indonesia.
"Sebagai beranda depan, ibarat rumah tinggal maka harus dibangun secara baik," katanya.
Farhan menegaskan pembangunan negara untuk menegakkan nasionalisme bangsa tidak bisa menghitung dengan pendekatan rupiah, tapi harus menghitung bagaimana mempertahankan dan meningkatkan nasionalisme bangsa.
Ia menambahkan, TNI AL sudah memberi sinyal, bahwa kapal perang milik TNI AL untuk patroli kecepatannya hanya 10 knot, tidak sanggup mengejar kapal-kapal nelayan pencuri ikan.
Hal ini, kata dia, menjadi isyarat untuk melakukan perbaikan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Delegasi Pimpinan MPR RI melakukan kunjungan ke pulau-pulau terluar yang merupakan wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain di Provinsi Aceh, pada Senin hingga Rabu (28-30/4).
"Kunjungan pimpinan MPR ke wilayah perbatasan negara merupakan upaya MPR RI untuk melihat percepatan pembangunan dan kondisi masyarakat di wilayah perbatasan," kata Farhan Hamid.
Menurut dia, salah satu tugas MPR RI adalah memelihara dan meningkatkan nasionalisme bangsa Indonesia di seluruh wilayah Indonesia.
Masyarakat di wilayah perbatasan negara, kata dia, perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah Indonesia dengan meningkatkan fasilitas sehingga dapat mendorong kesejahteraan rakyat.
Jika rakyat di perbatasan bisa hidup dengan nyaman dan sejahtera, maka jiwa nasionalismenya akan meningkat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika