Selasa 29 Apr 2014 06:29 WIB

48 Persen Perempuan Indonesia Menikah di Bawah 15 Tahun

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hazliansyah
Kepala BKKBN Fasli Jalal
Foto: Prayogi/Republika
Kepala BKKBN Fasli Jalal

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. Salah satu penyebabnya adalah masih banyaknya perempuan yang menikah di bawah umur.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Fasli Jalal, mengatakan kampanye pentingnya pernikahan di usia matang penting untuk terus dilakukan. Karena, sebanyak 48 persen perempuan di Indonesia menikah di bawah 15 tahun dan 5 persen di bawah 14 tahun. Diharapkan pernikahan dilakukan di dalam usia matang.

"Masyarakat harus paham kesehatan reproduksi dengan baik," ujar Fasli dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (29/4). 

Saat ini, kata dia, ada 2,3 juta pasangan menikah dalam setahun, dan sebanyak 4,5 juta kehamilan dalam setahun. Karenanya, harus terus dikampanyekan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. 

Chris Tan, President and Managing Director MSD (Merck Sharp and Dohme) Indonesia, sebuah perusahaan farmasi menyatakan mendukung kegiatan kampanye reproduksi karena masalah kesehatan perempuan, khususnya kesehatan ibu merupakan bagian integral dari komitmen global MSD. 

MSD, kata dia, akan terus bekerja dengan semua pihak agar perempuan Indonesia mendapatkan informasi dan layanan kesehatan yang memadai untuk meningkatkan kesehatannya dan keluarganya. ''Keluarga Berencana dan kesehatan perempuan merupakan faktor penentunya," kata Chris Tan. 

MSD juga, kata dia, mendukung pemerintah dalam mencapai akses universal atas kesehatan reproduksi dan mencapai MDG. Kepedulian MSD salah satunya secara nyata terlihat dari program MSD for Mothers yang menyasar 10.000 pekerja perempuan di beberapa pabrik di Indonesia. 

Program ini, kata dia, dimulai sejak 2013 untuk menangani masalah kesehatan yang mempengaruhi angka kesakitan dan angka kematian ibu pekerja pabrik di Indonesia. Diharapkan, program ini dapat menjadi contoh/pilot project kerja sama public/pemerintah dan swasta dalam menghadapi permasalahan kesehatan, khususnya dalam menurunkan angka kematian ibu.

"Perempuan pekerja adalah target grup yang terus bertumbuh hingga mencapai 43 juta. Indonesia memiliki berbagai industri dan bisnis dimana mayoritas pekerjanya adalah perempuan, dan mereka memberikan kontribusi untuk mempercepat perekonomian Indonesia," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement