Ahad 27 Apr 2014 19:38 WIB

Soal Koalisi, SBY: Itu Belum

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
 Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) berfoto bersama para peserta Konvensi Calon Presiden PD dan jajaran petinggi partai usai debat putaran final di Jakarta, Ahad (27/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) berfoto bersama para peserta Konvensi Calon Presiden PD dan jajaran petinggi partai usai debat putaran final di Jakarta, Ahad (27/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan belum memutuskan berkoalisi dengan partai mana pun. Saat ini, partai masih melakukan konsolidasi internal dan belum secara serius memutuskan koalisi untuk capres-cawapres.

Ia mengatakan, Demokrat sekarang ini sedang melaksanakan konsolidasi dan proses internal jajaran partai. Majelis tinggi yang berwenang memutuskan capres-cawapres pun belum mengambil kebijakan apa pun. 

"Pada tingkatan sekarang belum menentukan posisi dan pilihan misalnya apakah Partai Demokrat akan bergabung dan berkoalisi dengan partai A, B, atau C. Itu belum," katanya usai debat capres konvensi resmi ditutup, Ahad (27/4) sore. 

Ia juga mengatakan, Demokrat tak mau gegabah soal koalisi. Meski semua pilihan terbuka tetapi keputusan pun harus diambil secara rasional dan jernih. 

Maka, sebelum batas akhir pendaftaran capres-cawapres ke KPU, Demokrat akan konsentrasi dan mematangkan proses internal seraya menjalin komunikasi politik dengan parpol lain. Tujuannya, agar keputusan nanti tidak salah. Apakah harus jalan sendiri atau bergabung dengan partai lain. 

Bagi Demokrat, lanjutnya, kalau bergabung atau berkoalisi dengan partai lain bukan hanya sekadar penambah kelengkapan persentase untuk mengajukan capres-cawapres. Bukan pula ketakutan akan ketinggalan kereta saat arus politik mendukung capres. 

"Demokrat bukan oportunis, bukan mengejar jangan sampai ketinggalan kereta dan tidak ikut barisan. Kalau berkoalisi, syarat pertama adalah niat, kehendak, dan semangat baik dan kuat untuk berjuang bersama serta bergabung dengan pemerintahan. Jadi niat, semangat untuk bersatu bukan sekadar persentase," katanya. 

Selain itu, ia juga mengatakan 10 tahun memimpin Indonesia sudah diketahui masalah yang dihadapi bangsa dan negara. Termasuk pencapaian dan hal yang belum dicapai. Karena itu, ia berharap visi misi yang ditawarkan Demokrat bisa didukung oleh partai lain yang berminat untik berkoalisi. 

"Harus yakin capres yang diusung punya platform yang sama. Tidak mungkin kami dukung jika platformnya bertentangan total. Kalau tidak klop, kami tidak dukung. Lebih baik mandiri dan berjuang dari sisi lain. Partai Demokrat tetap jadi bagian solusi dan berkontribusi meski dengan cara berbeda," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement