Ahad 27 Apr 2014 03:31 WIB

Waduh, Harga Ayam Potong Naik Terus

Ayam potong
Ayam potong

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Harga ayam potong di pasar tradisional di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah kembali mengalami kenaikan yang cukup signifikan sehingga dikeluhkan pembeli.

''Sebelumnya saya membeli masih harga Rp 24.000 per kilogram, hari ini harganya naik cukup tinggi menjadi Rp 29.000 per kilogram. Jangan-jangan nanti harganya terus naik karena ini sudah menjelang Ramadhan, harga biasanya naik,'' kata Risa, salah seorang pembeli di Pasar Keramat Sampit, Sabtu (26/4).

Pantauan di pasar tersebut, pedagang rata-rata memang menjual ayam potong dengan harga Rp 29.000 per kilogram. Pedagang mengakui saat ini ada kenaikan harga dan mereka belum bisa memastikan kapan harga kemungkinan turun.

Yati, salah seorang pedagang mengatakan, kenaikan harga ayam potong sudah terjadi di tingkat agen atau pedagang besar. Dirinya bersama pedagang lainnya terpaksa melakukan penyesuaian harga agar tetap bisa mendapatkan untung.

Diakuinya, cukup berat untuk menaikkan harga dipastikan akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, namun pedagang juga tidak mungkin bertahan dengan harga lama karena risikonya akan merugi.

''Kami tidak mengambil kesempatan menaikkan harga untuk mendapat keuntungan besar. Ini hanya untuk agar tetap dapat untung walaupun sedikit. Kami juga tidak berani menaikkan tinggi-tinggi karena takut penjualan sepi maka kami juga yang tidak dapat keuntungan,'' ucapnya.

Yati menduga, kenaikan harga ini disebabkan masalah stok. Biasanya jika stok berkurang, sementara permintaan tetap tinggi maka harga akan berangsur naik dan baru akan turun kalau stok normal.

Sebagian pemenuhan kebutuhan ayam di Kotim masih dipasok dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Jika pasokan terganggu maka akan berpengaruh terhadap stok dan berimbas pada harga.

Harga ayam di Banjarmasin masih lebih murah dibanding di tingkat peternak lokal di Sampit karena harga bibit dan pakan ayam di Banjarmasin jauh lebih murah dibanding di Sampit sehingga biaya produksi di sana juga rendah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement