Jumat 25 Apr 2014 23:20 WIB

Manajemen Air Hadapi Perubahan Iklim

Antisipasi perubahan iklim
Foto: ILS
Antisipasi perubahan iklim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekeringan menjadi dampak besar dari perubahan iklim bagi pertanian karena itu manajemen air sangat dibutuhkan untuk mendukung ketahanan pangan.

"Kekeringan berdampak besar untuk petani. Jadi bagaimana supaya bisa manfaatkan air yang ada saat musim hujan untuk nanti saat kemarau," kata Pakar Agroklimat IPB Yon Sugiarto di Jakarta, Jumat.

Karena itu, ia mengatakan manajemen air menjadi sangat penting untuk hadapi perubahan iklim ini. "Intensifikasi pertanian memang bisa dilakukan, tapi itu seperti berkejaran dengan waktu".

Kementerian Pertanian (Kemtan), lanjutnya, memang telah membuat kalender tanam sejak duat tahun lalu. Namun butuh peran penyuluh untuk memastikan kalender tersebut dijalankan.

Ia juga mengatakan bahwa pemerintah memang telah memperkenalkan berbagai varietas padi yang tahan terhadap kekeringan hingga air. Namun kembali peran penyuluh pertanian yang harusnya memperkenalkan varietas tersebut dipertanyakan.

Tantangan perubahan iklim semakin keras karenanya semua usaha pemerintah tidak berguna jika petani tidak mau berubah menggunakan apa yang telah dikembangkan. Pendampingan oleh penyuluh pertanian itu sangat penting, dan harus dapat membimbing petani.

"Yang jelas penguatan penyuluh pertanian itu sangat penting menghadapi perubahan iklim. Petani tidak bisa dilepas," ujar dia.

Kebijakan yang tepat dari pemerintah untuk mengelola air diperlukan. Dan menurut Yon, solusi mengaktifkan embung-embung untuk antisipasi kekeringan sebagai dampak perubahan iklim lebih efektif, terutama untuk sektor pertanian.

"Jangan sampai petani membuat sumur bor beramai-ramai lagi seperti di Indramayu, karena intrusi air laut jadi makin parah. Belum lagi penurunan muka tanah yang membuat banjir meluas saat musim hujan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement