REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Nama Jusuf Kalla (JK) kian santer terdengar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Joko 'Jokowi' Widodo pada pemilihan presiden (pilpres) pada 9 Juli 2014. Namun JK enggan menanggapi sebelum ada pernyataan resmi dari PDI Perjuangan untuk mendampingi Jokowi.
“Nanti kita tunggu kabarnya secara resmi. Kalau masih katanya-katanya, itu kan artinya belum fix,” kata JK sambil tertawa saat dihubungi RoL, Kamis (24/4).
JK mengatakan, keinginan pribadi mendampingi Jokowi pada pilpres Juli mendatang memang ada dan pihaknya merasa tidak keberatan. “Siapapun dia kalau berbakti kepada bangsa dan negara, saya siap membantu,” lanjutnya.
Mengenai visi misi yang akan diusung oleh JK, dia mengatakan tidak akan jauh-jauh saat dia menjalankan tugas-tugas pemerintahan periode 2004-2009. Jadi kalau mengarah kepada untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, JK siap mengeluarkan semua kemampuan.
Saat ditanya mengenai kapan akan ada pembicaraan lagi dengan internal PDIP, JK mengatakan pihaknya belum ada agenda yang dijadwal.
Sebelumnya tim pakar Sekretaris Nasional (Seknas) Jokowi, Eva Sundari mengatakan bahwa ada tiga nama yang beredar sebagai kandidat cawapres Gubernur DKI Jakarta yaitu Jusuf Kalla, Rymizard Ryacudu dan Mahfud MD, telah mengerucut menjadi dua.
“Nanti hasil akhir menunggu Bu Mega nyekar hari Jumat,” kata Eva saat ditemui di Menteng, Jakarta, Kamis (24/4).
Menanggapi kata-kata Eva, JK hanya mengatakan bahwa hari Jumat tinggal beberapa jam lagi. "Kita tunggu saja."