Kamis 24 Apr 2014 19:00 WIB

50 Persen Lulusan SMA Sukabumi Tak Lanjut Kuliah

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Susahnya menjadi sarjana bagi kalangan tak mampu di negeri ini (ilustrasi).
Foto: zonaberita.com
Susahnya menjadi sarjana bagi kalangan tak mampu di negeri ini (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Sebanyak 50 persen lulusan SMA di Kota Sukabumi diperkirakan tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Hal ini dikarenakan ada sebagian lulusan yang langsung bekerja.

‘’Dari pengalaman sebelumnya, dipastikan 50 persen lebih melanjutkan ke perguruan tinggi (PT),’’ ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Beni Haerani kepada wartawan, Kamis (24/4).

Para lulusan tersebut ada yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) maupun universitas swasta. Untuk membantu warga tidak mampu yang berprestasi, kata Beni, pemkot berupaya memberikan beasiswa. Khususnya, bagi para pelajar yang diterima di sejumlah PTN terkemuka di Indonesia.

Menurut Beni, para lulusan SMA yang tidak melanjutkan pendidikan tinggi disebabkan berbagai hal. Terutama, ada sebagian yang ingin langsung bekerja dan sebagian lagi menganggur.

Padahal, seharusnya memang mereka idealnya melanjutkan ke pendidikan tinggi.‘’ Setiap tahun pengangguran naik akibat ada pelajar yang tidak meneruskan pendidikan,’’ ujar Kepala Seksi Penempatan, Pendayagunaan Tenaga Kerja, dan Produktivitas, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Sukabumi, Agus Adriamsyah.

Selain itu para lulusan SMA maupun SMK ini kesulitan untuk memperoleh pekerjaan. Pada 2014 ini, jumlah pelajar yang lulus baik pada tingkatan SMA, SMK dan MA di Kota Sukabumi mencapai sekitar 6.467 orang.

Dari ribuan pelajar tersebut diperkirakan ada yang tidak melanjutkan pendidikannya.Oleh karena itu kata Agus, pemkot berupaya mengantisipasinya dengan memberikan pelatihan dan keterampilan kepada para lulusan baru tersebut. Mereka juga akan diberikan informasi mengenai cara membuat surat lamaran yang baik agar bisa memenuhi persyaratan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement