REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Pemantauan terhadap kondisi psikologis anak, perkembangan yang dicapai maupun perubahan-perubahan perilaku anak harus selalu dipantau guru dan orangtua.
Hal itu dikemukakan Direktur Sekolah Olifant yang juga Psikolog Deasy Andriani dalam Saresehan tentang "Mengatasi Kekerasan Seksual pada Anak", yang diselenggarakan Sekolah Olifant, Yogyakarta, Kamis (24/4).
''Jika dideteksi adanya suatu perubahan perilaku dari anak yang tidak biasanya, orangtua dan guru harus segera berkomunikasi dan mencari penyebabnya, serta mencari jalan keluar penyelesaian yang terbaik bersama-sama,''saran dia.
Menurut dia, dalam hal pendidikan dan pemantauan anak, kerjasama antara orangtua dan guru memainkan peranan yang sangat penting dan tidak hanya diserahkan ke salah satu pihak saja. Lingkungan utama anak adalah lingkungan rumah dan lingkungan sekolah.
Di era modern ini, menjadi penting untuk menjalin hubungan emosional yang dekat dengan anak, sehingga anak merasa nyaman dapat bercerita secara terbuka dengan orangtua maupun guru.
Banyaknya waktu bersama anak tidak menjamin kualitas hubungan menjadi baik. Walaupun bersama orangtua bersama anak dalam satu ruangan selama
24 jam, jika orangtua dan anak sibuk dengan kegiatannya masing-masing (nonton TV, BBM, main komputer, membaca majalah, mengerjakan pekerjaan rumah tangga) tidak menjadikan hubungan menjadi baik dan dekat.
Demikian pula halnya di kelas wajib selalu memantau dan memperhatikan perkembangan dan kondisi psikologis anak, bukan hanya berfokus pada pencapaian akademis semata. ''Di era ini, sekolah dan guru bukan hanya mengembangkan anak secara akademik, melainkan harus secara utuh yang meliputi pemahaman akademik, perkembangan psikologis, perkembangan fisik dan pemahaman bahasa dan budayanya,''ungkap dia.