Kamis 24 Apr 2014 13:35 WIB

Cek Jalur Ganda Wapres Menumpang KA Semarang-Bojonegoro

Wakil Presiden, Boediono (tengah) bersama Ketua MPR, Taufik Kiemas (kiri) melambaikan tangan kepada warga Ende saat peresmian Monumen Bung Karno, Museum Rumah Pengasingan Bung Karno dan peringatan lahirnya Pancasila di Lapangan Pancasila, NTT, Sabtu (1/6/2
Foto: ANTARA FOTO
Wakil Presiden, Boediono (tengah) bersama Ketua MPR, Taufik Kiemas (kiri) melambaikan tangan kepada warga Ende saat peresmian Monumen Bung Karno, Museum Rumah Pengasingan Bung Karno dan peringatan lahirnya Pancasila di Lapangan Pancasila, NTT, Sabtu (1/6/2

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Wakil Presiden Boediono naik kereta api khusus dari Semarang menuju Bojonegoro, Jawa Timur, sepanjang 180 kilometer untuk melihat penyelesaian jalur ganda yang menghubungkan dua kota itu.

Boediono yang didampingi Ibu Herawati Boediono berangkat dari Stasiun Tawang, Semarang, Kamis, diantar oleh Gubernur Jawa Tengah Gandjar Pranowo.

Ikut dalam kereta khusus tersebut antara lain Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo, serta Dirut PT KAI Ignasius Jonan.

Dalam perjalanan sekitar 3,5 jam tersebut, Boediono dari dalam gerbong kereta khusus menyaksikan jalur ganda menghubungkan Semarang-Bojonegoro yang sudah selesai.

Pembangunan jalur ganda lintas utara dilakukan untuk meningkatkan kapasitas lintas jalur kereta api, meningkatkan kapasitas angkut baik penumpang maupun barang yang bermuara pada pengurangan waktu tempuh.

Dengan pembangunan jalur ganda ini diharapkan terjadi peningkatan kapasitas lintas penumpang dan barang dari sekitar 64 kereta api per hari jadi sekitar 200 kereta api per hari.

Jalur ganda Jawa sepanjang 727 kilometer tersebut menghubungkan Jakarta dan Surabaya, sehingga pembangunan jalur itu memiliki arti strategis.

Selama perjalanan tersebut, jalur yang dilalui kereta khusus mendapat pengawalan dari tentara dan polisi terutama dipersimpangan dan stasiun.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement