REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Sekolah Jakarta International School (JIS) Timothy Car mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan informasi mengenai kasus pelecehan seksual kedua yang menimpa murid taman kanak-kanak sekolah itu. "JIS belum mempunyai cukup bukti mengenai laporan ini. Kami berupaya mengumpulkan informasi sebanyak mungkin, termasuk menghubungi keluarga," ujar Tim dalam pernyataan persnya yang diterima di Jakarta, Kamis (24/4).
Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda mengatakan korban mengalami pelecehan di dalam toilet dan juga ruang kelas. Ada pelaku baru, selain dua tersangka yang ditetapkan polisi. Korban juga merupakan teman sekelas korban pertama yakni, AK.
Pecehan seksual itu terjadi ketika korban sedang membuat senjata mainan dari gulungan tisu toilet di dalam kelas pada jam istirahat. Pelaku yang merupakan petugas kebersihan mendorong korban ke sebuah ruang yang tidak dilengkapi kamera pengintai, dan melakukan perbuatannya. "Ibu korban sudah melapor pada pihak sekolah, namun sekolah belum merespon," kata Erlinda.
Sebelumnya, kasus pelecehan seksual menimpa AK, bocah laki-laki berusia lima tahun murid TK JIS. Polisi telah menetapkan dua tersangka yakni Virgiawan Amin dan Agun Iskandar. Mereka merupakan pekerja alih daya yang bertugas menjaga toilet. Keduanya telah mengakui perbuatan biadab tersebut.