Rabu 23 Apr 2014 16:29 WIB

SBY Minta Pengembangan Industri Kreatif Contoh Asia Timur

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta pemasaran kerajinan tangan Indonesia di pasar luar negeri lebih diperkuat. Menurutnya, potensi kerajinan tangan Indonesia sangat menjanjikan pada masa depan dan terbukti telah membantu perekonomian nasional. 

"Pasar luar negeri itu penting. Perkuatlah pasar di kawasan mana pun. Di mana saja bisa dipasarkan dan dijual produk kita, perkuat dan perluas itu," katanya saat membuka pameran The Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) ke-16, Rabu (23/4). 

Ia pun meminta agar pengrajin meningkatkan kualitas, penguatan sistem pengiriman, hingga produk yang ramah lingkungan. Karena dalam perdagangan internasional berlaku nontariff barrier, yaitu barang yang tidak ramah lingkungan tidak bisa lolos dalam perdagangan internasional. 

Ia pun mengaku senang karena produk kerajinan tangan Indonesia ikut memperhatikan faktor lingkungan. SBY juga meminta agar para pengrajin dan pengusaha juga mencontoh pengembangan industri kreatif dengan teknologi seperti yang terjadi di Asia Timur. Mulai dari Korea Selatan, Hongkong, Tiongkok, hingga Thailand. 

Menurutnya, ekonomi kreatif itu bisa melibatkan seni, budaya, dan teknologi. Indonesia cukup kuat untuk mengembangkan industri kreatif dari segi seni dan budaya, tetapi belum mengoptimalkan teknologi. 

"Saya kira, kita harus tekun mengembangkan hal tersebut. Kita punya cetak biru agar industri kreatif kita bisa berkembang. Indonesia bisa bersaing dalam industri kreatif. Saya menyerukan agar tingkatkan kualitas dan daya saing produk kita," katanya. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement