REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Universitas Bengkulu berencana akan membangun satu area yang diperuntukkan sebagai kebun binatang dan berlokasi di dalam kampus.
"Ini bentuk komitmen kita ,concern, terhadap konservasi satwa yang saat ini mulai punah," kata Rektor Universitas Bengkulu, Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc, di Bengkulu, Rabu (23/4).
Dia mengatakan, pihaknya segera akan menyediakan ruang untuk pembangunan kebun binatang di dalam lokasi kampus Universitas Bengkulu atau Unib.
"Kebun binatang ini harus diwujudkan pada periode jabatan saya sebagai rektor," kata Ridwan. Luas area Universitas Bengkulu, menurut dia, mencapai 100 hektare, yang terdiri atas 40 persen bangunan kampus dan 60 persen hutan.
"Untuk membangun kebun binatang dengan skala besar, saya rasa tidak mungkin, karena memiliki persyaratan khusus. Kita akan membangun kebun binatang yang bisa menjadi tempat perawatan satwa, apalagi yang hampir punah," kata dia.
Dengan rencana tersebut, dimungkinkan kebun binatang itu menjadi tempat penangkaran satwa langka, karena memiliki akademisi yang cukup untuk meneliti cara pembiakan terbaik, seperti akademisi dari pertanian, peternakan, kehutanan serta biologi.
Tidak hanya konservasi satwa, dia juga mengatakan pihaknya akan menata hutan yang berada di dalam kampus Universitas Bengkulu. "Kita juga mencoba untuk melestarikan keragaman tumbuhan yang tumbuh di hutan Unib, namun harus sesuai dengan rencana pembangunan Unib ke depan," kata dia.
Rencana konservasi tersebut diungkapkan rektor setelah menerima gabungan mahasiswa pecinta alam seluruh Fakultas Universitas Bengkulu yang melakukan aksi simpatik dalam memperingati Hari Bumi 2014 yang jatuh pada 22 April.
"Selain itu, kami juga membicarakan tentang, pengolahan sampah, rencana 'car free day', serta wacana kegiatan lain yang menyangkut dengan alam," ujarnya.