REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Anggota Komisi II DPRD Kaltim Andarias P Sirenden mengatakan, kondisi kawasan hutan di di daerah ini yang selalu mengalami penurunan dari tahun ke tahun perlu mendapat perhatian lebih.
"Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2014 seharusnya hutan yang ada saat ini perlu mendapatkan perhatian lebih," katanya di Samarinda, Selasa.
Ia mengatakan, dengan luas hutan yang mencapai 14,6 juta hektare, Kaltim menduduki urutan ketiga terluas di Indonesia setelah Papua dan Kalimantan Tengah.
Menurut Andarias, kawasan hutan yang luas itu harus dilestarikan agar tidak semakin menyusut.
"Hutan yang ada saat ini harus tetap dilestarikan dan jangan ada perusakan yang dilakukan dengan sengaja. Kita semua yang ada saat ini juga harus memikirkan nasib generasi muda ke depannya. Bagaimana nasib anak cucu nanti apabila hutan yang ada saat ini dibabat habis," kata Andarias.
Dia mengatakan, perusahaan yang kegiatan produksinya bersentuhan langsung dengan hutan harus memenuhi aturan yang berlaku, dengan tidak memberikan dampak yang merugikan bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
"Dalam hal ini upaya pemerintah untuk melestarikan hutan harus dilakukan melalui program reboisasi dengan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga hutan Kaltim. Dengan upaya tersebut diharapkan tidak ada lagi pembabatan liar yang menimbulkan banyak kerugian bagi kita semua," katanya.
Andarias menyarankan hutan yang telah terpakai untuk keperluan tambang, sebaiknya direklamasi demi upaya penyelamatan lingkungan. Juga lahan-lahan perkebunan serta sektor-sektor lain yang bersentuhan dengan hutan diharapkan tetap dapat menjaga dan melestarikan hutan seperti pada fungsi utamanya.