REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit yang disebabkan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus belum ditemukan di Indonesia meski penyakit tersebut telah menular di Asia Tenggara dengan meninggalnya satu penderita di Malaysia beberapa hari lalu.
"Di Indonesia tidak ada sejauh ini. Kami sudah beberapa kali memeriksa orang yang pulang dari Arab Saudi baik jamaah umroh maupun TKI dan semua hasilnya Corona negatif," kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Senin (22/4).
Pemeriksaan dilakukan jika ada WNI yang menderita demam dan batuk sepulang dari Arab Saudi yang merupakan gejala awal dari MERS CoV yang juga disertai oleh sesak napas yang bersifat akut.
Meski tidak ditemukan kasus MERS CoV di Indonesia Tjandra mengatakan tetap mengeluarkan surat edaran meminta seluruh Dinas Kesehatan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk mewaspadai kedatangan penumpang dari Arab Saudi yang menunjukkan gejala demam dan batuk dan meminta untuk dilakukan pemeriksaan.
Selain itu juga dilakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai penanggulangan penularan virus tersebut yakni untuk tetap menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dan untuk segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat jika ada keluhan.
"Kami pantau terus jika ada yang pulang dari Arab Saudi dan punya keluhan sakit demam, batuk dan lain-lain," kata Tjandra.