REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sejumlah warga di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan minimnya perhatian perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) terhadap warga sekitar. Khususnya dalam membantu warga sekitar yang mengalami kesulitan air karena sumber mata airnya diambil sejumlah perusahaan AMDK.
"Jika kemarau tiga bulan saja, warga sekitar kesulitan mendapatkan air," ujar salah seorang warga Kecamatan Cidahu, Tohari Heryanto kepada wartawan di sela-sela workshop para pihak mengenai lingkungan di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Senin (21/4).
Kesulitan ini terasa mulai dari sarana air wudhu di masjid hingga ke permukiman warga. Kondisi ini kata Tohari disebabkan adanya aktivitas pengambilan air oleh perusahaan AMDK baik swasta seperti Aqua maupun PDAM.
Sebelum ada kegiatan pengambilan, pasokan air untuk warga cukup melimpah.
Ditambahkan Tohari, kepedulian perusahaan terhadap warga sekitar masih kurang. Bahkan, sejumlah program konservasi air tidak berjalan dengan baik di lapangan.
Perwakilan PT Aqua, Warsono mengatakan, perusahaan sudah maksimal membantu menyediakan pasokan air bersih kepada warga. Namun, ada sejumlah warga yang menolak untuk dibangunkan sarana air bersih.
Ia mengatakan perusahaan telah berusaha membantu warga sekitar baik air bersih maupun kegiatan sosial lainnya.