Ahad 20 Apr 2014 18:08 WIB

Kabupaten Semarang Segera Rintis Klaster Budidaya Etawa

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Hazliansyah
Juri menilai kambing PE dalam kontes kambing Peranakan Etawa Nasional 2013 trah Kaligesing piala menteri BUMN Dahlan Iskan di Tanjung Sari, Sapuran, Wonosobo, Jateng, Minggu (28/4).
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
Juri menilai kambing PE dalam kontes kambing Peranakan Etawa Nasional 2013 trah Kaligesing piala menteri BUMN Dahlan Iskan di Tanjung Sari, Sapuran, Wonosobo, Jateng, Minggu (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Kabupaten Semarang serius mengembangkan budidaya kambing etawa di sejumlah kecamatan. Hal ini termotivasi oleh pesatnya perkembangan budidaya kambing etawa, di Desa Bedono, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Bupati Semarang, Mundjirin ES mengatakan, ke depan pihaknya berencana membuat sistem klaster ternak etawa di sejumlah kecamatan. Pernyataan ini disampaikan di sela kegiatan bupati mengunjungi Kontes Kambing Etawa II di Dusun Wawar Lor, Desa Bedono, Ahad (20/4).

Bupati sangat mengapresiasi kegiatan yang digagas para peternak kambing Etawa ini. Menurutnya, kontes ini sangat membanggakan. “Saya pikir hanya kegiatan tingkat dusun tetapi ternyata yang datang para peternak dari daerah luar Kabupaten Semarang,” jelasnya.

Karena itu, tambah Mundjirin, dengan sistem klaster, para peternak dan petugas dari instansi terkait akan mudah dalam memantau perkembangan ternaknya.

Jika sistem yang dilakukan berhasil, dirinya yakin secara bertahap perkembangan kambing etawa di Kabupaten Semarang akan sama dengan peternakan di Kaligesing, Kabupaten Purworejo.

“Kalau di sana (red; Kaligesing) namanya sudah me-nasional. Tidak ada salahnya bila kita mencontoh sistemnya,” tambah bupati.

Karena budidaya kambing etawa ini juga memiliki nilai ekonomi tinggi. “Sehingga sangat bermanfaat bagi pendapatan masyarakat,” tambahnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement